Wednesday, October 21, 2009

[ac-i] Festival Mainan dan Permainan Tradisional "Alimpaido"

 

Salam Budaya,

DULU. Ketika masih kecil, saat akan memulai permainan apapun jenisnya, kita pasti akan memulainya dengan melakukan suten, suit, hom pimp ah atau apapun untuk menentukan pemain. Saat itu  ada dalam benak kita yang tersirat adalah menjadi pemenang, gabung dengan kelompok unggul (jago) atau tidak menjadi kucing, anak bawang atau pecundang. Ketika itu kita sudah dituntut untuk memiliki strategi, taktik dan kreatifitas. Namun kita tidak mengesampingkan sikap demokratis tidak egoisitis dengan  mau menerima keputusan bersama. Dalam memutuskan, kita dituntut untuk bersikap jujur.

APAKAH  tata cara yang disepakati seperti itu kini masih ada saat akan memulai permainan? Tetntu jawabannya tidak!!! Karena tidak mungkin akan memainkan PS, Gameboy, ataupun apapun jenis permainannya yang berkenaan dengan elektronik aturan main sudah ada dalam program bukan para pemain yang menyepakati bersama. Hal inilah yang menumbuhkan sikap dan sifat anak-anak semakin jauh dari prilaku saling harga menghargai, bahkan yang cenderung terjadi sikap egois dan ingin menang sendiri semakin terpupuk subur.

Bertolak dari kenyataan semakin sempitnya pemikiran anak-anak terhadap nilai-nilai kehidupan di masyarakat serta semakin banyaknya permainan dan mainan tradisional (Sunda) yang ditinggalkan dan dianggap ketinggalan jaman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bekerjasama dengan Pusat Kajian Mainan Tradisional, Jumat (30/10) dan Sabtu (31/10) akan menggelar kegiatan Festival Permainan dan Mainan Tradisional bertajuk "Alimpaido". Menurut Drs. Herdiwan Iing Suranta, kata Alimpaido dalam bahasa Sunda memiliki arti tidak mau disalahkan (alim=tidak mau, paido=disalahkan). "Tapi festival ini dinamai Alimpaido sebagai bentuk plesetan dari Olimpiade, karena inimah tradisional maka dikatakan alimpaido," ujar Herdiwan dalam keterangan pers yang digelar Kamis (22/10) pagi tadi.

Adapun kegiatan yang diselenggarakan di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur Kota Bandung ini akan diikuti 26 Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Barat dengan masing-masing kota dan kabupaten dibatasi mengirimkan 10 orang peserta. Adapun permainan dan mainan yang dilombakan dengan sistim adu kecepatan, ketepatan, kecekatan, kreativitas, taktik dan strategi tersebut adalah, permainan Jajangkungan (egrang), kelom batok, bekang, engkle dan rorodaan.

Direktur Pusat Kajian Mainan Tradisional, Mohamad Zaini Alif,  mengatakan bahwa jumlah peserta maupun jenis permainan yang diperlombakan sebenarnya bisa lebih banyak. Tapi karena keterbatasan waktu dan anggaran, terpaksa kegiatan lebih di persingkat. "Jumlah mainan dan permainan yang hingga kini sudah kami kumpulkan dan revitalisasi mencapai 260 jenis, kalau dimainkan semua akan memakan waktu cukup lama. Demikian pula halnya dengan peserta, sebenarnya bukan hanya dari Jawa Barat saja yang ingin turut serta, dari propinsi lain juga ingin ikut, bahkan beberapa negara yang memiliki permainan sejenis seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Vietnam, Thailand, juga ingin dilibatkan," terang Zaini, lulusan Master Desain ITB yang kini tercatat sebagai staf pengajar di STSI Bandung dan Itenas.

Kegiatan yang rencananya akan menjadi agenda tahunan Disparbud Jabar tersebut diharapkan tidak hanya diikuti peserta kontingen beserta para pendukungnya, tetapi juga diikuti oleh seluruh masyarakat umum. Terutama para pendidik sekolah dasar maupun menengah dengan membawa para siswanya. Karena disinilah di Festival Mainan dan Permainan Tradisional Alimpaido kita akan diajak bernostalgia ke masa kecil dan kembali mengungkap nilai-nilai filosofi yang terkandung didalamnya. ****



Apakah wajar artis ikut Pemilu?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment