Aku sudah pergi ke tempat itu,dan memang pemerintah Malaysia mengucurkan dana luar biasa untuk penelitian itu,karena itu akan membanggakan mereka! Beda dengan Indonesia yang gak bangga masa lalunya yang jaya!
Tapi KUKATAKAN! ITU TIDAK AKAN MENGUBAH SEJARAH!!!!Memang Kedah Tua adalah permukiman sangat teratur dan berperadaban tinggi ( jangan-jangan ada hubungan dengan MOHENJO DARO-India ).Karena itu ada seorang Prof.kaya raya Malaysia dari keturunan India hitam ( Mohenjo Daro ) memesan lukisan berharga ratusan juta kepada temanku pelukis Ismail Embong untuk melukis peradaban KEDAH TUA/Lembah Bujang.Ismail Embong adalah pelukis sejarah khusus Nusantara.
Kembali soal LEMBAH BUJANG!!!
Tapi itu masa lalu sebelum masehi.KENYATAANNYA,awal Masehi peradaban itu sirna,lalu dikuasai SRIWIJAYA,lalu ratusan tahun kemudian dikuasai MAJAPAHIT,diistilahkan di NEGARAKERTAGAMA sebagai wilayah KEDAH dan GUNUNG JEREI !!!
Samalah dengan Teori Robert Dick-Read,bahwa pelayar Nusantara sebelum masehi sampai abad 7 M,sudah berlayar ke Afrika sebelum Cina dan India dan Arab berani berlayar ( apalagi Eropa masih zaman kegelapan dan jahiliyah kuno,yang rumahpun dari ijuk dan tanahnya becek berlumpur ).
Peninggalan pelayar nUSANTARA itu ada di Zimbabwe,sepanjang pantai Afrika dan peninggalan nyata adalah BANGSA MELAYU-MERINA di MADAGASCAR,mereka mengaku keturunan Nusantara sebelum Masehi.
Sama dengan "orang-orang KEDAH TUA",toh mereka lenyap,dan kini sisanya mereka mengungsi ke gunung-gunung menjadi ORANG ASLI di Malaysia,seperti Jakun,Semang,Sakai,Negrito,Kadazan Dusun...
di Indonesia menjadi Dayak,Bugis kuno ( Toraja ),Kubu,Lubu,dan sebagainya.( ini teori Robert Dick-Read lho Bukunya "PENJELAJAH BAHARI" sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia diterbitkan MIZAN ).
Jadi TAK AKAN MENGUBAH SEJARAH,hanya MEMPERJELAS SEJARAH NUSANTARA!!!
salam,VIDDY AD DAERY---------------+62856 1310 996
--- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, "mediacare" <mediacare@...> wrote:
>
> Temuan di Malaysia Ubah Sejarah Indonesia?
>
> Sejarah mencatat dominasi Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Kini, klaim itu bisa berubah.
> Selasa, 6 Juli 2010, 06:36 WIB
>
> Elin Yunita Kristanti
>
>
> Situs Purbakala di Lembah Bujang (pkukmweb.ukm.my)
>
> BERITA TERKAIT
> a.. Relief Borobudur Menjelma jadi Kapal
> b.. Peninggalan Majapahit Tertutup Air dan Tanah
> c.. 'Permusuhan' Jawa-Sunda Diluruskan Lewat Film
> d.. Tiga Skrenario Penyelesaian Trowulan
> e.. "Proyeknya Diminta Yudhoyono tahun 2004"
> web tools
> VIVAnews - Temuan arkeologi di Malaysia menemukan sebuah peradaban baru. Menurut profesor dari Universitas Oxford, Inggris, temuan ini bisa jadi mengubah sejarah Asia Tenggara. Sejarah, kata dia, harus ditulis ulang.
>
> "Berdasarkan penemuan itu kita harus menulis ulang sejarah. Sebab, selama 2.000 tahun, sejarah mengklaim dominasi Indonesia--dengan Kerajaan Sri Wijaya dan Majapahit, juga Thailand dan Vietnam. Tapi kini itu berubah," kata Profesor Stephen James Oppenheimer, seperti dimuat laman Bernama, Senin, 5 Juli 2010.
>
> Pernyataan tersebut disampaikan terkait temuan peradaban baru, Lembah Bujang oleh tim peneliti Universiti Sains Malaysia (USM).
>
> USM menemukan sebuah situs industri peralatan besi di Lembah Bujang, yang diyakini dibangun di era Kedah Tua. Ini menunjukkan bahwa peradaban Malaysia lebih tua dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
>
> Tak hanya peradaban maju yang dilengkapi industri peralatan besi, ukuran peradaban Lembah Bujang juga jauh lebih besar, meliputi 1.000 kilometer persegi, atau tiga kali ukuran Pulau Penang, Malaysia.
>
> Temuan ini menurut Oppenheimer tak hanya penting bagi Malaysia, tapi juga Asia Tenggara. Sebab, menunjukkan bukti adanya struktur monumental dan peradaban maju yang meliputi eksploitasi bijih besi dari pegunungan lokal, juga peleburan besi.
>
> Sementara, Dr. Susan Jane Allen dari Institut Riset Arkeologi Internasional di Honolulu, Hawaii, mengaku sangat tertarik dengan temuan di Lembah Bujang, khususnya keberadaan bangunan prasejarah di Sungai Batu.
>
> Allen, yang terlibat dalam penggalian beberapa situs sejarah--situs 71, 72, dan 73--di Sungai Batu tiga dekade lalu, meyakini ada sesuatu yang tersembunyi di balik situs-situs itu.
>
> "Aku tahu ada sesuatu di bawah gundukan itu, aku sangat ingin mengetahuinya. Pada saat itu, wilayah ini merupakan perkebunan karet, dan 71 adalah Situs gundukan sekitar 75 cm di atas tanah," kata dia.
>
> Terpisah, Direktur Pusat Penelitian Arkeologi USM, Dr. Mokhtar Saidin mengatakan laporan ilmiah temuan Lembah Bujang akan dipublikasikan dalam jurnal internasional, untuk mendapat pengakuan dari arkeolog internasional. (kd)
>
> . VIVAnews
>
>
> http://nasional.vivanews.com/news/read/162480--sejarah-asia-tenggara-harus-ditulis-ulang
> Facebook: Radityo Djadjoeri
> YM: radityo_dj
> Twitter: @mediacare
> 4sq: http://foursquare.com/user/mediacare
>
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment