SINOPSIS Berita Terkini SNN: Vatikan Klaim Piala Peninggalan Asli ROMA: Dalam sebuah pengumuman kepada pers dunia, Kardinal Antonio Ianucci, Kurator Vatikan dan Direktur Seni Benda Antik, mengatakan bahwa artefak yang baru-baru ini ditemukan di Irak diyakini adalah piala yang digunakan Yesus pada Perjamuan Terakhir… * "Semua Bermula dari Penemuan sebuah Cawan" Sebuah kotak kayu kecil yang tersembunyi selama berabad-abad diberikan seorang arkeolog sekarat kepada koresponden jaringan Cotten Stone. Dengan tarikan nafasnya yang terakhir, dalam bahasa yang belum pernah didengar Cotten seumur hidupnya, sang arkeolog menyatakan dirinya adalah "satu-satunya orang yang bisa menghentikan matahari… fajar pagi." Tak mampu membuka kotak itu, Cotten pun meminta bantuan John Tyler, sejarawan injil dan pendeta Katolik terkemuka yang sedang tidak bertugas tetapi masih terikat sumpah. Di dalam kotak itu, mereka temukan sebuah piala terbungkus kain dengan lencana suatu ordo berpengaruh dari abad pertengahan yang menyatakan sebagai Penjaga Piala. Dari kuburan seorang prajurit Perang Salib yang baru digali di Irak, kubah-kubah harta karun Vatikan yang dijaga ketat, hingga laboratorium genetika rahasia di bank-bank Mississipi, The Grail Conspiracy menyingkap alur mengerikan pembalasan dendam tertinggi. * ENDORSEMENT
"The Grail Conspiracy adalah debut yang menjanjikan—dari sebuah penggalian di padang pasir Irak hingga tempat suci para Ksatria Templar, kisah berliku ini merupakan paduan memikat antara ilmu pengetahuan modern, ritual kuno, dan ketegangan tiada akhir. Lain kali Anda menghadapi jalan buntu, Anda akan menginginkan Cotten Stone, sang jagoan tangguh, cerdas sekaligus menarik ini ada bersama Anda. "
"Cotten Stone adalah pahlawan perempuan sepanjang zaman." —Douglas Preston, penulis-bersama Relic, bestseller versi New York Times
"Penuh aksi, Indiana abad kedua puluh satu." —Harriet Klausner, ReviewCentre —Bookreporter.
"The Grail Conspiracy memenuhi semua persyaratan sebuah novel misteri." —Stuart Hecht, Book Vault
"Novel thriller yang memikat, menyenangkan, dan kerap merangsang pikiran." —The Oakland Press —Denver Post
—Library Journal
"Menyenangkan, tak terlupakan dan benar-benar spektakuler. The Grail Conspiracy adalah buku yang sangat layak dibaca." —The Library Reviews
"Cotten Stone membuktikan dirinya adalah pahlawan di era millineium baru." —James Rollins, penulis Black Order, buku laris versi New York Times DATA PENULIS Lynn Sholes adalah penulis sembilan novel, termasuk sebagai penulis-bersama novel thriller Cotten Stone yang lain, The Last Secret, The Hades Project dan The 731 Legacy. Buku-bukunya terbit dalam 21 bahasa lebih, termasuk Rusia, Yunani, dan China. Lulusan East Carolina University ini memfasilitasi berbagai workshop langsung dan on-line. Selain menjadi pembicara di berbagai universitas dan organisasi, ia juga memberikan workshop dan kuliah menulis melalui The Florida Center for the Book, Bookroom Writers, serta Writer's Connection.
Joe Moore adalah mantan eksekutif pemasaran dan komunikasi serta pemenang dua kali EMMY® dengan 25 tahun pengalaman di industri post-produksi televisi. Ia telah menulis artikel untuk berbagai majalah perdagangan nasional dan internasional yang mencakup bidang rekam suara dan video profesional. Sebagai penulis lepas, ia me-review karya-karya fiksi untuk South Florida Sun-Sentinel, Florida Times Union, dan Tampa Tribune. Joe berkiprah di dewan direksi jaringan The International Thriller Writers sebagai Co-President. Ia melakukan pekerjaan
DATA BUKU Judul : THE GRAIL CONSPIRACY Penulis : Lynn Sholes & Joe Moore Penerjemah : Ratih Ramelan Editor : Indradya Susanto Putra Genre : Fiksi Penerbit : Alvabet Cetakan : Mei 2010 Ukuran : 13 x 20 cm Tebal : 424 halaman ISBN : 978-979-3064- Harga : Rp. 65.000,-
============ Pustaka Alvabet Ciputat Mas Plaza Blok B/AD Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat Jakarta Selatan Indonesia 15411 Telp. +62 21 7494032, Fax. +62 21 74704875 www.alvabet. |
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment