Saya kira cara pandang tentang tindakan2 Malaysia yang mengambil alih atau mengaku-aku budaya milik Indonesia menjadi milik Malaysia itu jangan digampangkan seperti itu.
Mungkin saja orang Malaysia itu ada hubungan dengan orang Minang atau Melayu atau daerah Sumatra lainnya karena secara budaya mereka tampak mirip. Akan tetapi mereka tidak tampak mirip dengan suku bangsa Jawa, Bali, Sunda apalagi Ambon.
Jika budaya mereka mirip dengan budaya suku bangsa di Sumatra mungkin saja bisa. Dan saya kira lebih baik orang Malaysia itu mengatakan bahwa itu budaya Melayu bukan budaya Malaysia.
Menyinggung Ramayana, orang Indonesia khususnya Jawa/Sunda/Madura/Bali yang budayanya terlibat penuh dengan budaya Hindu, sampai sekarang juga tidak pernah mengakui Ramayana itu sebagai budaya Indonesia, karena mereka memang tahu bahwa Ramayana, Mahabarata dan yang sejenisnya itu memang datang dari India. Cerita wayang itu berasal dari India dan tetap milik India.
Menurut dosen Indonesia yang mengajar di Malaysia, bedanya Malaysia dan Indonesia adalah bahwa Malaysia tidak mempunyai masa lalu tetapi mempunyai masa kini dan masa depan. Sedang Indonesia mempunyai masa lalu dan masa kini tetapi tidak mempunyai masa depan.
Karena Malaysia tidak mempunyai masa lalu, maka Malaysia berusaha sekeras mungkin dan dengan cara apapun untuk mendapatkan masa lalunya walaupun dengan cara mencuri (mengambil alih) budaya Indonesia dan mengakuinya sebagai budaya Malaysia.
Pesan moralnya: Janganlah mengambil hak orang lain dan jangan mengakuinya sebagai hak nya sendiri.
Maaf, jika komentar saya ini kurang berkenan di hati rekan-rekan yang membacanya.
Mungkin saja orang Malaysia itu ada hubungan dengan orang Minang atau Melayu atau daerah Sumatra lainnya karena secara budaya mereka tampak mirip. Akan tetapi mereka tidak tampak mirip dengan suku bangsa Jawa, Bali, Sunda apalagi Ambon.
Jika budaya mereka mirip dengan budaya suku bangsa di Sumatra mungkin saja bisa. Dan saya kira lebih baik orang Malaysia itu mengatakan bahwa itu budaya Melayu bukan budaya Malaysia.
Menyinggung Ramayana, orang Indonesia khususnya Jawa/Sunda/Madura/
Menurut dosen Indonesia yang mengajar di Malaysia, bedanya Malaysia dan Indonesia adalah bahwa Malaysia tidak mempunyai masa lalu tetapi mempunyai masa kini dan masa depan. Sedang Indonesia mempunyai masa lalu dan masa kini tetapi tidak mempunyai masa depan.
Karena Malaysia tidak mempunyai masa lalu, maka Malaysia berusaha sekeras mungkin dan dengan cara apapun untuk mendapatkan masa lalunya walaupun dengan cara mencuri (mengambil alih) budaya Indonesia dan mengakuinya sebagai budaya Malaysia.
Pesan moralnya: Janganlah mengambil hak orang lain dan jangan mengakuinya sebagai hak nya sendiri.
Maaf, jika komentar saya ini kurang berkenan di hati rekan-rekan yang membacanya.
From: Wajah <wajahbercahaya@
To: artculture-indonesi
Sent: Sunday, May 23, 2010 16:51:53
Subject: 06 - [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Note: Forwarded message is attached.
Waitlist reason: artculture-indonesia@yahoogroups.com is not on your Guest List | Approve sender | Approve domain | Approve artculture-indonesia@yahoogroups.com | 
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment