Romo Mangun
Antara Sastra dan Arsitektur
Diskusi dan Pameran
Senin, 4 Mei 2009, jam 1400-1700 WIB
Goethehaus, Jalan Sam Ratulangi 9-15, Jakarta Pusat.
Pembicara Diskusi:
- Mudji Sutrisno
- Erwinthon Napitupulu
Pembaca Petikan Karya Sastra:
Iman Soleh
Moderator:
Nirwan Ahmad Arsuka
Dipersembahkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Goethe Institut, Harian KOMPAS, Gramedia, dan Perhimpunan Alumni Jerman, dalam rangka memperingati 10 tahun wafatnya Romo Mangun.
Novel-novel Romo Mangun memberikan kita kesempatan untuk menikmati kompleksitas persoalan dan seni menuliskannya. Bukan hanya politik sebagai muatan sastra yang penting, tetapi juga sejarah, relijiusitas, ketegangan antara keselibatan dan cinta dan birahi, kebimbangan di antara kesetiaan dan pengkhianatan, antara sensualitas dan rumusan filosofis, antara kelisanan dan keberaksaraan, nasionalisme di satu sisi dan pilihan bebas di sisi lain, bahkan ketaksaan keperibadian di jaman yang berubah.
Romo Mangun adalah penerima Aga Khan Award for Architecture (in the Islamic World).
Salam,
Marco Kusumawijaya
Ketua Pengurus Harian
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)
Taman Ismail Marzuki,
Jl. Cikini Raya 73,
Jakarta 10330
Tel. +62-21-31937639, 3162780, 39899634; Fax. +62-21-31924616
Hp. 0816811563
Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment