BANTEN MEMBACA, GONG PUBLISHING, HARI KEBANGKITAN BUKU, DAN KLAB PENULIS BANTEN Oleh Gol A Gong "HARI KEBANGKITAN BUKU #3" di Taman Bacaan Rumah Dunia pada 15 Mei 2010, pukul 13.00 – 17.00 WIB adalah gerakan kebudayaan yang tiada henti sejak tahun 2000, dimana batu-bata ditanamkan ke tanah untuk mendirikan Rumah Dunia, seperti halnya di Babad Banten, Pupuh XII, "Gawe Kuta baluwarti bata kalawan kawis"; membangun peradaban atau kota dengan batu dan karang. Begitulah Rumah Dunia, membangun peradaban baru di Banten yang melek aksara dan informasi. Lalu Gong Publishing hadir untuk Banten, yaitu membangkitkan lagi tradisi menulis yang sudah lama tenggelam, karena "menulis adalah membaca dua kali".. UBAH STIGMA Kini 10 tahun bergulir sejak Rumah Dunia didirikan. Fase ketertarikan membaca dan kebiasan membaca sudah merasuki warga di sekitar Rumah dunia; yaitu Kampung Ciloang, Kubil, tegal Duren, dn Kesuren. Anak-anaknya kini rajin ke sekolah. Setiap pagi, anak-nak kampung berseragam merh-putih berduyun-duyun ala warga Baduy ke sekolah. Ini sangat menggembirakan. Beberapa anak Kampung Ciloang pun sudah pandai menulis berita dan essay di koran, serta menulis cerpen dan novel. Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Dunia di Kampung Ciloang memberi warna tersendiri bagi perkembangan keaksaraan di Banten, bahkan di Indonesia. Rumah dunia ibarat titik gempa literasi, sehingga getarannya terasa ke seluruh pelosok Banten, bahkan Indonesia. Di Banten kini bermunculan banyak komunitas baca dan taman bacaan masyarakat. Setiap akhir pekan, para aktivis buku berbondong-bondong menghadiri kegiatan literasi di Rumah Dunia. Seusai pesta literasi di Rumah dunia, mereka pulang ke kampungnya dan sepakat meneggelorakan visi "Banten Membaca". Di Cipanas, Ikatan Keluarga Mahasiwa Cipanas menyulut sumbu literasi "Lebak Membaca" dengan mendirikan 'Kosala Library". Di Pandeglang, Forum Pandeglang Bangkit bersiap menyulut dinamit "Pandeglang Membaca". Melihat antusiasme masyarakat Banten selama 10 tahun usia Provinsi Banten cukup menggembirakan. Indikasinya di setiap mall di Banten sudah ada toko buku tiga Serangkai, pasar buku murah di terminal Pakupatan, Serang, Banten book Fair di Radar Banten, para mahasiswa mulai rajin ke toko buku dan mengadakan bedah buku serta jumpa penulis di kampus. Ini sangat menggembirakan. Taman-taman bacaan masyarakat bersaing dengan pembangunan real estate, rumah toko, atau rumah kantor. Koran-koran lokal bertumbuhan. Televisi lokal bertambah. Ini luar biasa. Banten memasuki peradaban baru; over load informations! Bnbjir informasi. Eko Koswara, Kadisdik Provinsi Banten sumringah di setiap acara, "Buta aksara di Banten berhasil diberantas!" Dan kejutan paling hangat ibarat sang mentari fajar, saat Disdik, Perpusda Banten, Disbudbar Banten dan Kota Serang bekerjasama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia menggagas TBM@Mall (baca: Taman Bacaan Masyarakat di mall) di Carrefour Serang. Keseriusan warga Banten yang ingin menghancurkan "mitos" ketertinggalan di pendidikan dan stigma buram tentangteluh dan santet dibuktikan pada 2 Mei 2010, persis pada saat seluuruh anak negeri larut dalam suka-cita Hari Pendidikan nasional. Pada 2 Mei itu, hanya 2 kota yang meluncurkan TBM@Mall; yaitu di Plaza Semanggi, Jakarta, yang diresmikan Mentri Pendidikan Nasional, Moh. Nuh, dan TBM@Mall Banten Membaca di Carrefour, Serang, oleh Gubernur, Banten, Rt. Atut Chosiyah. Peristiwa ini akan tercatat di gerakan "Indonesia Membaca", bahwa Banten berada di garis depan! Kata Atut, "TBM@Mall adalah usaha dari 'Banten untuk Indonesia Membaca'.nati harus ada di 8 tempat di Banten." TBM@Mall ibarat bom literasi di Banten. Ledakannya tidak akan menghancurkan, tapi membangunkan orang-orang untuk berpikir, bahwa membaca adalah pintu menuju ilmu pengetahuan. MENU KOLOSAL Mengimbangi kecepatan "Banten Membaca" yang mulai masuk gigi tiga, Rumah Dunia membuka lini usaha, yaitu Gong Publishing. Dengan motto "warnai hidupmu dengan buku".Gong Publishing ingin membantu para penulis Banten menembus pasar nasional. Ini adalah cara paling strategis mengubah citra atau stigma Banten yang identik dengan jawara plus kekerasan , santet, pelet, dan ketertinggalan. Dengan Gong Publishing, mencoba membangun citra baru; saatnya otak, bukan otot, yaitu interprestasi dari kredo Toto ST Radik, "simpan golokmu, asah penamu". Kerja keras pertama adalah menyelenggarakan "HARI KEBANGKITAN BUKU #3" (HKB) di Rumah Dunia. Pada HKB pertama (2008) peluncuran 6 novel terbaru Gol A Gong. Setahun berikutnya di HKB #2, memestakan penulis lokal; Iwan K. Hamdan dan Khatib Mansyur. Di HKB #3 kolosal. Beragam menu digodok, sehingga HKB #3 mewakili harapan warga Banten. Menu utamanya, peluncuran dan book signing buku bundel BALADA SI ROY (BSR). Novel remaja fenomenal karya Gol A Gong,. yang sudah menginspirasi jutaan pembaca di Menu tambahan yang sedap di hati, adalah deklarasi "Klab Penulis Banten". Mengusung visi "Membangkitkan Kembali Tradisi Menulis", para penulis Banten siap menyerbu pasar Jakarta. Itu dibuktikan dengan soft launching beberapa buku yang diterbitkan Gong Publishing, yaitu novel "Gadis Bukan Perawan" karya Jenny Ervina, buku kumpulan tulisan pembangun jiwa "Melihat Tanpa Mata [Penghargaan Pada Inspirasi]" karya Abdul Latief, buku sosial-politik "Membaca Banten, Membaca Indonesia" karya Iwan K. Hamdan, buku kumpulan cerpen "Gilalova [Segila-gilanya Cinta] karya 25 penulis muda yang tergabung di Forum Lingkar Pena Banten, buku pencerahan spiritual "Tamasya ke Mesjid [catatan buruh migrant di Dubai] karya Jaya Komarudin Cholik, dan buku panduan menulis "Be a Writer" karya Gol A Gong. Profesor Yoyo Mulyana, guru besar Untirta Serang, menulis di situs jejaring sosial Facebook, 'Acaran HKB #3 dahsyat banget tuh. Mari, use your brain and heart, not your muscle!" Profesor Yoyo siap melakukan orasi dengan tema "Membngkitkan Kembali Tradisi Menulis di Banten." Menu penyedap lainya akan ada perang bintang pembacaan Puisi-puisi "Balada Si Roy" oleh penyair 2 geberasi; Toto ST Radik versus Rahmat Heldy HS. Toto dikenal sebagai penulis sajak pembuka di hampir semua episode Balada Si Roy. Juga ada musikalisasi Ki Amuk pimpinan Firman Venayaksa. Tidak ketinggalan testimoni pembaca "Balada Si Roy", yang sudah memberikan inspirasi kepada mereka. Eit, satu lagi menu gurih! Penjualan kaos merchandise Balada Si Roy! Cover lawas yagn apik dari Mas Wedha dan penggalan puisi Balada Si Roy dari puisi karya Toto ST Radik! (*) *) Penulis adalah Pendiri Taman Bacaan Rumah dunia dan Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat
============ Rumah Dunia dan GONG Publishing mempersembahkan: HARI KEBANGKITAN BUKU #3 Sabtu 15 Mei 2010, Pukul 13.00 – 17.00 WIB Komplek Hegar Alam 40, Pintu Tol Serang Timur, Kampung Ciloang, Serang Tlp. 0254 – 224 955, email: gongpublishing@ Acara HARI KEBANGKITAN BUKU #3 terselenggara berkat kerjasama dengan Antara News, KOMPAS.Com, Radar Banten, Banten Raya Post, Good Read Indonesia, Forum Lingkar Pena, Rumah Dunia, Gen-ID, Suhud Media Promo, Solidaritas Kebersamaan, Gramedia, Tiga Serangkai, Barometerbook, XL, BR TV, www.rumahdunia. --- On Thu, 5/6/10, mediacare <mediacare@cbn.
|
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment