Monday, June 7, 2010

[ac-i] UNDANGAN: pertunjukan teater di ruang terbuka, Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai), Seni Teku Jogja

 

http://img4.imageshack.us/img4/3476/posterkintir.jpg

Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai) merupakan produksi ke-9 Seni Teku, Yogyakarta. Pertunjukan teater ini digelar di ruang terbuka (outdoor) yang tidak dirancang khusus untuk pertunjukan, dengan konsep pengakraban terhadap ruang. Elemen-elemen fisik dari ruang terbuka, baik yang natural maupun arsitektural, diperlakukan sedemikan rupa, sehingga lakon menemukan aktualisasinya di ruang fisik yang selalu berbeda sekalipun. Pengakraban terhadap ruang ini ditekankan pada laku panggung, dengan penambahan unsur tata panggung yang minimalis, serta penonton yang dibebaskan memilih sudut pirsaannya, sehingga memunculkan kesan peleburan lakon dengan aspek natural dan arsitektural ruang serta penonton. Idiom pemanggungan dibangun dengan jalinan-jalinan hasil jelajah artistik dari idiom pemanggungan pertunjukan tradisi, realisme serta kontemporer, seperti gaya akting realis, tari tradisi, tembang, mantra atau doa Jawa, mbarang, musik elektrik, serta spektakel pertunjukan tradisi.

 

Dari segi teks lakon, Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai) dibangun dari pembenturan dua teks berbeda. Teks pertama bersumber dari Mahabharata, pada bagian kelahiran Dewabrata atau Bhisma. Dalam teks ini diceritakan Dewi Gangga yang turun ke bumi dengan tugas melahirkan delapan wasu yang dikutuk-pastu menjadi manusia. Tujuh anak yang lahir dari rahimnya dihanyutkannya ke sungai, kecuali anak terakhir, yaitu Dewabrata yang kelak dikenal sebagai Mahasenapati Bhisma. Teks kedua merupakan teks rekaan yang bercerita tentang seorang ibu tanpa suami yang melahirkan delapan anak. Anak-anak itu lahir dari hubungannya dengan kekasih, lelaki yang memperkosanya serta lelaki yang membayarnya. Ketujuh anaknya hilang tanpa diketahui sebabnya. Mungkin anak-anak itu hanyut di sungai atau tersesat di jalanan. Benturan kedua teks ini melahirkan peristiwa teatrikal yang tumpang tindih, dengan keberagaman emosi dramatik.

 

Seni Teku merupakan komunitas seni yang berdomisili di Yogyakarta, Indonesia, dengan aktivitas utamanya menciptakan seni pertunjukan. Didirikan di Yogyakarta pada 1 Maret 2005, Seni Teku menciptakan seni pertunjukan berdasarkan eksplorasi terhadap berbagai aspek dan bentuk folklor dari berbagai wilayah budaya tradisi yang ada. Seni pertunjukan yang tercipta dikomunikasikan kepada penonton dengan meminimalkan atau melenyapkan jarak antara pertunjukan dengan penonton.

 

Alamat:

Pondok Bambu Kuning, Cabean,

Jl. Parangtritis KM 7 Sewon, Bantul,

Yogyakarta 55188, Indonesia

seniteku@yahoo.com

081 5576 8373, 081 8262 570




__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment