| | ||||||
A film classic, the revolutionary film Battleship Potemkin by Sergei M. Eisenstein, newly composed by Pierre Oser |
|
Battelship Potemkin Silent Movie, Direction: Sergej M. Eisenstein World premiere: December 24th, 1925 – Bolschoi Theatre in German premiere: April 29th, 1926 – Apollo Theatre in After the defeat in the war between Russian and | Kapal Perang Berlapis Baja Potemkin Film bisu, Soviet, 1925 Sutradara: Sergej M. Eisenstein Pementasan perdana: 24 Desember 1925 di Teater Bolschoi Moskau Pementasan perdana di Jerman: 29 April 1926 di Teater Apollo Berlin Setelah kalah dalam perang Rusia-Jepang, tahun 1905 konflik sosial dan politis di kerajaan Tsar menajam. Di St. Petersburg Tsar mengadakan rapat raksasa yang dihadiri 150.000 orang, serdadu Tsar menembaki orang-orang tersebut. Peristiwa ini memicu kemarahan besar di seluruh negeri karena orang-orang tak bersenjata dibunuh tanpa alasan. Para petani memberontak terhadap majikannya. Buruh pabrik mogok. Kemarahan dan kepahitan juga melanda para serdadu dan pelaut. Mereka merencanakan pemberontakan bersenjata di laut hitam. Maka kapal perang berlapis baja „Potemkin“ pun lahirlah sebelum waktunya. Pemberontakan ini dan pemberontakan- | Panzerkreuzer Potemkin Stummfilm, Sowjetunion, 1925 Regie: Sergej M. Eisenstein Uraufführung: 24.12.1925 – Bolschoi Theater in Moskau Deutsche Erstaufführung: 29.04.1926 – Apollo Theater in Berlin Nach der Niederlage im russisch-japanische |
Adelaide Simbolon started her piano lessons with Flora Khouw. When her father was posted as the principal of the Indonesian school in She is a member of the piano faculty of the | Adelaide Simbolon begann ihre Klavierstunden mit Flora Khouw. Als ihr Vater zum Direktor der indonesischen Schule in Moskau ernannt wurde, nahm sie Stunden bei dem russischen Lehrer Edmon Euhim. Sie studierte an der YPM Musikschule in Jakarta unter der Leitung von Laura Himawan, Oerip S. Santoso und Iravati M. Sudiarso und setzte ihr Musikstudium in den Vereinigten Staaten am Wisconsin Musik Konservatorium mit Carolyn McCracken Forough und an der Wisconsin Universität mit Jeffry Peterson fort. Adelaide Simbolon ist Mitglied der Klavierfakultä | Adelaide Simbolon mulai belajar piano pada Flora Khouw. Ketika ayahnya ditempatkan sebagai kepala Sekolah Indonesia di Moskou, Adelaide Simbolon berpengalaman mengiringi banyak pemusik dari dalam dan luar negeri. |
Pierre Oser Lives and works as a composer, musician and conductor in Graduate recital at Richard Strauss Conservatory Munich. Music for numerous ARD radio plays and publications at audio book editors. Compositions and productions of film music on behalf of various European TV stations and production companies as well as worldwide live performances of silent movies for international festivals and concert halls. Contact: Tel. +49 89 12294846, email mail@pierreoser. | Hidup dan bekerja sebagai komponis, pemusik dan dirigen di München. Belajar di sekolah Jazz München, kuliah piano klasik di Mainz dan München. Mengikuti ujian untuk konser di konservatorium Richard Strauss München. Banyak menciptakan musik untuk sandiwara radio ARD dan karyanya banyak diterbitkan oleh penerbit cd/kaset cerita. Banyak menciptakan komposisi untuk film musik dan membuat produksi atas permintaan televisi di Eropa dan juga untuk pementasan Live film-film bisu di festival-festival internasional dan konser-konser. Kontak: Tel. +49 89 12294846, E-Mail mail@pierreoser. | Lebt und arbeitet als Komponist, Musiker und Dirigent in München. Jazz Schule München, Klassisches Klavier-studium in Mainz und München. Konzertexamen am Richard Strauss Konservatorium München. Zahlreiche Hörspielmusiken für ARD Hörspiele und etliche Veröffentlichungen bei Hörbuch-Verlage. Filmmusik-Kompositi Kontakt: Tel. +49 89 12294846, E-Mail mail@pierreoser. |
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment