Saya juga mempunyai bukunya yang terbaru, yang saya sedang
mulai melahapnya.
May Swan, "Sisters in Paradise", Ultimus Bandung 2008, 200 hal.
Indonesian born Singaporean, MS telah menulis Matahari Ditengah Malam,
Against The Wind, Fragranced Deception, dan co author dalam
Emotional Language.
Selain para pengarang Indonesia terkini, terutama Ayu Utami, dan May
Swan di S'pore, saya yang hanya "konsumen seni budaya" tidak tahu
mengenai sastrawan Asia Tenggara lainnya.
Salam, Bismo DG, Praha
----- Original Message -----
From: Mawi
To: nasional-list@
Cc: subang@singnet.
Sent: Sunday, May 10, 2009 11:57 AM
Subject: [nasional-list] Sajak: KEPADA PENULIS SINGAPURA MAY SWAN
MAWIE ANANTA JONIE
KEPADA PENULIS SINGAPURA MAY SWAN
Lima tahun yang lalu May kau berdiri di depan pintu perkenalan,
sedang kami mencari dengan degup jantung pengharapan.
Ketika kami menyebut namamu dan kau membalas dengan namaku,
sebuah angan-angan telah menjadi setangakai buah rindu.
Karena kau kami mencium bau asin garam pantai laut nusantra,
karena kau kami dibelai angin kepulauan hangat dan mesra.
Begitu cepat waktu berlalu begitu kuat kenangan itu melekat,
kau bedah jantung kota dengan cerita suka-duka anak rakyat.
Di hari hari kami jauh dan bercerita mengenang kau,
kita seperti tinggal di pantai satu pulau.
Amsterdam, 10/05/2009.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment