Wednesday, May 5, 2010

[ac-i] THE LEADERSHIP SECRETS OF GENGHIS KHAN, 21 Pelajaran Kepemimpinan dari Sang Penakluk Paling Gemilang dalam Sejarah

 

HTML clipboardHTML clipboard

THE LEADERSHIP SECRETS OF

GENGHIS KHAN

 

21 PELAJARAN KEPEMIMPINAN

DARI SANG PENAKLUK PALING GEMILANG DALAM SEJARAH

 

JOHN MAN

 

 

 

 

SINOPSIS

Jenghis Khan diakui sebagai pemimpin terbesar yang pernah ada. Semasa remaja, ia menjadi orang buangan, melarikan diri dari musuh-musuhnya dan bersembunyi di sebuah gunung di Mongolia utara. Seorang asing, seorang yang tak berarti. Namun, Jenghis hanya butuh dua puluh tahun untuk membangun kekaisaran darat terbesar dalam sejarah: empat kali ukuran wilayah kekuasaan Alexander Agung, dua kali ukuran kekuasaan Romawi. Bagaimana dia melakukannya? Pelajaran apa yang terungkap dari kehidupannya mengenai kepemimpinan? Apa yang dimaksud dengan "kebesaran" dalam kepemimpinan? Sifat apa saja yang melekat dalam diri Jenghis Khan? Mungkinkah sifat-sifat itu diterapkan di masa dan tempat berbeda—di sini dan saat ini?

John Man mempelajari kehidupan Jenghis Khan untuk menemukan kualitas, karakter, dan strategi yang membuat dia menjadi pemimpin besar. Jawabannya kadang mencengangkan. Jauh dari sekadar menjadi tiran sebagaimana tergambar dalam sejarah, Jenghis Khan merupakan sosok pemimpin yang memiliki visi kemodernan luar biasa. Banyak dari rahasia keberhasilannya berguna dalam dunia bisnis kompetitif saat ini, sebagaimana rahasia itu berhasil mengerahkan dan mempersatukan bangsa Mongol di masa lalu.

 

"[Jenghis] memiliki banyak kualitas seorang eksekutif modern. Ia menggabungkan secara agresif orang-orang, proses, dan teknologi, baik dalam strategi maupun eksekusi."

Star Tribune

"Kebangkitan Jenghis Khan yang tak terelakkan dari pemuda buta huruf menjadi penguasa 'kekaisaran daratan terbesar dalam sejarah' mengajarkan kita banyak hal."

The Observer

 

KUTIPAN ISI

Jenghis Khan, dulu dan sekarang, adalah pahlawan sekaligus orang suci bagi rakyatnya, tapi juga pembunuh massal yang tak menunjukkan tanda-tanda penyesalan terhadap korbannya. Visinya untuk menguasai dunia, yang begitu memikat bagi rakyatnya, pada akhirnya adalah sesuatu yang benar-benar gila. Hal ini disadari cucunya, Kubilai Khan, begitu dia gagal menaklukkan Jepang, Jawa, Burma dan Vietnam, belum lagi negara-negara yang jauh. Visi tersebut adalah khayalan, yang dalam upaya perwujudannya Kubilai membawa dinastinya menuju kehancuran.

Namun demikian, Jenghis adalah pemimpin besar dengan berbagai kualitas positif yang menjadikan dia sosok gagah berani di Mongolia maupun di China. Misalnya, dia punya kesempatan memperoleh keuntungan dari penaklukan-penaklukan yang dia lakukan, namun tidak serta-merta memanfaatkan kesempatan itu, setidaknya tidak secara pribadi. Dia tidak korup, inspiratif, terbuka, selalu ingin-tahu, murah hati, persuasif, dan masih banyak lagi. Semua itu kualitas yang jarang ditemui dalam diri penguasa lalim—dan kualitas itu pulalah yang membuat segala tentangnya layak dipelajari.

[John Man, dalam Pengantar]

 

 

PENULIS

John Man, bermukim di London, adalah sejarawan dan travel writer dengan minat khusus ihwal Mongolia. Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis di Oxford, ia mengambil dua program sekolah pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London.

Karyanya, Gobi: Tracking the Desert, adalah buku pertama tentang topik tersebut sejak 1920-an. Ia juga pengarang Atlas of the Year 1000, sebuah potret dunia pada pergantian milenium; Alpha Beta, tentang awal mula alfabet; dan The Gutenberg Revolution, sebuah telaah tentang asal-usul dan dampak percetakan. Selain itu, John menulis pula Genghis Khan, Kublai Khan, dan Attila the Hun—ketiganya buku mengenai biografi tokoh legendaris dalam sejarah kekaisaran kuno.

Berkat karya-karya itu, John Man dengan cepat menjadi salah satu sejarawan dunia yang tulisannya paling banyak dibaca orang.

 

DATA BUKU

Judul              : THE LEADERSHIP SECRETS OF JENGHIS KHAN

Penulis           : John Man

Penerjemah   : Th. Dewi Wulansari

Editor             : Indi Aunullah

Genre             : Manajemen/kepemimpinan

Penerbit         : Azkia Publisher (Kelompok Pustaka Alvabet)

Cetakan          : I, Mei 2010

Ukuran           : 13 x 20 cm (plus flap 8 cm)

Tebal              : 200 halaman

ISBN               : 978-979-18673-4-4

Harga             : Rp. 45.000,-



==========================================
Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat
Jakarta Selatan Indonesia 15411
Telp. +62 21 7494032,
Fax. +62 21 74704875
www.alvabet.co.id


__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment