DAHLAN ISKAN KE RUMAH DUNIA, MUNGKINKAH? Rumah Dunia adalah learning centre yang berlokasi di Komplek Hegar Alam 40, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, Kampung Ciloang, Serang – Banten. Selama 7 tahun perjalanan, Rumah Dunia mendapat berkah yang sangat luar biasa, yaitu tokoh-tokoh penting dan orang-orang hebat di bidangnya. Di pers, Goenawan Muhammad, orang jenat di group Tempo, sudah datang membagi-bagikan ilmunya kepada muda-muda Banten (2007). Putu Wijaya, penyair hebat negeri ini, juga mengajarkan bagaimana caranya menulis puisi. Kini, kami ingin sekali mengndang Jakob Oetomo, pendiri Kompas dan Dahlan Iskan, boss Jawa Pos Group. Dalam konteks pers local di Banten, Dahlan Iskan, pria yang lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, sangat relevan. CEO Bagi kami, Dahlan Iskan adalah figure kreatif yang patut diteladani. Apalagi ketika sejak 1982, menyulap Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Hanya saja, mungkinkah dengan jadwal Dahlan Iskan yang padat, muda-mudi Banten akan kecipratan pengalamannya yang sangat fenomenal? Apakah dahlan Iskan tetarik untk dtang ke Rumah Dunia, dimana kami sangat haus ilmu dan kisah sukses anak negeri ini! Semoga saja Dahlan Iskan membaca tulisan ini dan berkenan datang ke Rumah Dunia nun jauh di kampong Ciloang. Jika ada yang bisa membantu kami untuk menghubungkan ke Dahlan Iskan, kami sangat berterimakasih sekali. Silahkan hubungi saya di 08158895292 dan email di gm_cakrawala@ |
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment