Thursday, June 18, 2009

[ac-i] penyair pow manawi - disudut mata



Hudan Hidayat

pow manawi - di sudut mata

about an hour ago · Comment · LikeUnlike · Show Feedback (13)Hide Feedback (13)
You, Tjes Sesillia, Timur Laut Ernesto, Teddy Delano and 2 others like this.
Tjes Sesillia, Timur Laut Ernesto, Teddy Delano and 2 others like this.
Hudan HidayatHudan
Tjes SesilliaTjes
Timur Laut ErnestoTimur
Teddy DelanoTeddy
Evo MohamedEvo
Kurniawan YuniantoKurniawan

Hudan Hidayat
Hudan Hidayat at 2:33am June 19

Ada yang ingin kulipat dalam
kemarau lumut di lidah batu
saat aroma senja meruncing dan
jarak melembing menancap hening.
Tembok-tembok itu serupa dusta.
tak pernah lelah saling menerka; saat
kau meramu mantra di sudut mata,
pisau yang berkaca di wajah luka
menganiaya kata; di sudut mata.

Cileunyi, 30 November 2007

Kurniawan Yunianto
Kurniawan Yunianto at 2:39am June 19
wuaakh katakata yang teraniaya ..

Pow Manawi
Pow Manawi at 2:49am June 19
terimakasih.

Hudan Hidayat
Hudan Hidayat at 2:51am June 19
teraniaya, kata lain dari segalanya telah terlepas. yang tinggal gersang saja - kemarau lumut di lidah batu. larik yang asyik: kita sedang menghadapi metapora gand, kurniawan: kemarau seolah lumut, tapi kemarau; lumut seakan kemarau, tapi lumut. sesuatu yang mengeras, tanda harapan telah mati: lidah yang lembut dan lunak itu, pun telah mengeras: menjadi batu - malinkundang: mendurhaka fungsi dirinya sendiri: menjadi tembok, menghalang hijab - tak mau tembus dan ditembus.

ditusuknya oleh lumut kemarau kata itu wajah kita: harusnya dian sastro mengelapnya, bukan: tapi ini pisau. walau pisau kata kan terkenang juga aku akan pisau yang lain: pisau katamu sendiri, saat kau merobek dan membelah dada jehan - dalam puisimu itu.

o puisi hihi

Timur Laut Ernesto
Timur Laut Ernesto at 2:54am June 19

hahaha. Keren.

Hudan Hidayat
Hudan Hidayat at 2:55am June 19
beri aku kuda betina binal - puisi liar lebih liar - seakan wajah tuhan tak pernah tergapai.

o dunia gila dunia gila. pukul berapakah ini? mengapa seolah kubur datang ke sini? kulihat seseorang sedang menggali liang - liang mati - liang kata yang menjadi tembok dalam puisi pow manawi ini: mati.

seolah pisau yang menusuk wajah jiwa kita - kata, harapan itu - ke dalam bentuk pilihan yang ehm aku memilih nasi goreng mu saja ya kurniawan.

kenyang dan menyehatkan i sehatnya aku ini hehe.

Pow Manawi
Pow Manawi at 2:59am June 19
saluut.. bang, hari baik saya ditraktir ilmu.. ga apa-apa ga ditraktir nasi goreng juga.. terimakasih bang..

Kurniawan Yunianto
Kurniawan Yunianto at 3:01am June 19
haha hingga saat kuketik tulisan ini .. warung nasi gorengku belum kututup bung hudan ... tapi uraianmu malam ini .. hmm iya menyehatkan aku jadi lapar ... tampaknya katakata enak juga jika digoreng jadi cemilan atau kudapan atau apalah ..

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment