(1) saya dan sastra indonesia
Share
Saturday, June 27, 2009 at 2:49pm | Edit Note | Delete
sastra indonesia tak hendak lepas dari otak saya. juga sastra dunia. hidup saya untuk sastra. napas dan seluruh gerak saya untuk sastra.
pagi saya bangun saya langsung menulis, atau membaca. sampai siang. istirahat saya ambil di sela selanya saja. begitulah hidup yang jalani saban hari: pagi, siang, malam dan tengah malam serta dini hari - hanya sastra saja yang saya akrabi. sambil sesekali melakukan onani.
dulu sebelum masuk ke maya saya sudah membaca sastra indonesia dalam bentuk buku, koran atau majalah serta jurnal dan buletin. kini saya gabung jadi satu: cetak dan maya. dua duanya saya baca dengan tekun. sehingga kerap saya hapal di mana sebuah puisi di letakkan dalam buku seorang penyair. atau sebuah cerpen atau esai.
saya juga hapal dan tahu persis ucapan atau pikiran penting dari tiap novel indonesia. begitulah saya bermain dengan sastra itu. dalam dunia sunyi dan seorang diri.
kini saya tak bisa lagi sunyi dan sendiri. atau saya bisa bersunyi di tengah orang ramai. menulis dan membaca bersama orang ramai. dan itu suatu niscaya. kita tinggal pandai mengambil jarak untuk menjaga kesunyian hati kita sendiri. sambil menatapi juga hati orang lain.
pada sastra ada kekuatan pengubah yang luar biasa, yang seakan api bisa membakar dan menerangi suatu kegelapan. atau menyalakan suatu mesin mobil yang mogok dan pastilah mobil itu kini bisa berlari karena mesinnya telah menyala.
tak saya peluk dengan egois sastra itu. tapi kita demokratiskan: terserah kepada orang kelak apakah dia menjadikan kegiatan membaca dan menulis yang membentuk pribadinya itu, untuk terus menekuni dunia sastra, atau berbelok ke bidang bidang hidup yang lain.
padanya yang begitu menyehatkan. kita terasing tapi sekaligus berbaur bersama kehidupan. kita terasing karena kita lahir sendirian. kita mati pun sendirian. di selanya kita berbaur bersama orang lain.
saya ingin menjadikan sastra bukan sebagai kesenangan pribadi belaka, tapi menyambarkan juga kegembiraan dan harapan kepada orang lain - orang banyak yang suka sastra, juga orang banyak yang tak suka sastra atau belum suka sastra.
mereka yang pandai memetik manfaatnya akan terasa bahwa melalui sastra ia akan jadi lebih rasional - bukankah tanpa rasionalitas sastra tidak bisa tercipta?
rasionalitas semacam itulah yang dibutuhkan oleh bangsa ini. yakni rasionalitas di mana ia mendayakan kemampuannya sebagai pengolah alam di mana dia tinggal, melalui kegiatan membaca dan menuliskan alam di mana dia tinggal itu sendiri.
jadi dari kegiatan membaca dan menulis sastra, bisa seolah menjadi pintu masuk belaka untuk hadirnya sebuah potensi lain dari manusia dan kini ia mewujudkan potensinya itu ke dalam realitas sehari hari.
tentu saja saya terlalu melebih lebihkan tentang manfaat sastra ini, dengan mengatakan dia bisa sebagai kekuatan pengubah. karena pada kenyataannya, saya juga percaya tak ada apapun yang diubah dalam hidup ini. saya terlalu dalam percaya bahwa tiap orang menyandang nasibnya sendiri. juga suatu bangsa menyandang nasibnya sendiri.
berubah atau tak berubah, itu adalah suatu tatanan dari tiap orang atau tiap bangsa. bahwa memang di sanalah ia atau mereka sedang berada.
bahwa orang berupaya atau malah diam sama sekali, semuanya ada dalam tingkatan nasib yang terberi itu.
tapi memang tak ada jalan lain lagi: bahwa suatu kenyataan ada perubahan bila orang ingin berbenah; tapi adalah suatu kenyataan pula orang setengah mati berbenah tapi sering pulang tanpa membawa suatu apapun di tangannya.
pada keduanya saya meletakkan sastra itu: suara bahagia dan suara bermuram durja.
semua sah bagi saya dan semua nyata bagi saya. seperti nyatanya ada orang baik dan ada orang jahat dalam hidup ini.
sastra hendak memotret semua itu, ke dalam cerita yang dibentukkannya atas bahagia dan sakitnya pengarangnya sendiri.
bravo sastra indonesia dan bravo juga sastra dunia. mari kita mencapai suatu horison terjauh yan mungkin bisa dicapai oleh tiap manusia di bumi. dengan bekerja sekeras kerasnya dan dengan mengatupkan rahang kita sekuat kuatnya.
telah kukatupkan rahangku dan aku pun berharap begitu kepadamu.
hudan hidayat
Written on Saturday · Comment · LikeUnlike
You, Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this.
Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this.
Hudanosch HudanHudanosch
Nur JehanNur
Amik KoofeeAmik
Cepi SabreCepi
Rini AsmoroRini
Cesillia CesiCesillia
Kwek Li NaKwek
Yuswan TaufiqYuswan
Dewi MaharaniDewi
Hudanosch Hudan at 3:05pm June 27
halo jiwaku. kau sunyi sepi di fb barumu ini ya. tapi enak. terasa sekali kau dan aku kini menulis dari dunia sunyi. dari sunyi yang aneh.
bahagialah mereka yang tahu akan arti sunyi, karena kelak kalau mereka menjelang mati tak akan kaget, karena telah terbiasa sendirian.
lihat kini kau sendirian, yang ada hanya kau dan aku. tapi lihat kau mulai kedatangan kawanmu: penyair yang memang pantas kau puja sastranya: dewi maharani.
seksi ya dia itu. dia temanmu dan kamu temannya. kamu kan teman siapa saja. sebab hidup memang beginilah: di bawah langit kita hidup bersama, dengan kesamaan dan perbedaan.
pandailah kamu mensyukuri nikmat dari tuhanmu.
Dewi Maharani at 6:09pm June 27
hai sastrawan pujaanku ... dalam kesunyian telah kutemukan kurnia terbesar Illahi yang semakin membuaku mengerti apa sebenarnya yang aku kehendaki ...
aku ingin menjadi "berarti" ... bagi siapapun ... aku ingin mempunyai sesuatu karya yg bs di nikmati oleh semua orang ... apakah aku terlalu muluk2 ???
dengan menulis apa yg aku rasakan ... aku ingin org yg membaca karyaku ikut terhanyut di dalamnya .. bukan untuk menunjukkan bahwa aku hebat .. krn aku mmg tidak pernah merasa kalau aku ini hebat ... jauuuhhh sekali
krn aku hanya bisa menulis dengan hati .. bukan dengan pedoman2 ilmu sastra yg sangat dangkal aku miliki ...
dan aku ingin terus menggali potensi diri lewat fesbuk ini
tapi kenapa fesbuk begitu jahat yaaa ... ooohhh semua karyaku lenyap krn kebodohan yg aku buat (tdk pernah menyimpan tulisan2 ke dlam folder)
maka itu aku sarankan kepada teman2 semua utk mengcopy semua tulisan2 hasil karya indah itu ke dlm folder sblm erjadi hal2 sprt yg aku alami ...
Dewi Maharani at 6:14pm June 27
aku tetap ingin menulis .. dan menulis .. aku hanya ingin merehatkan jiwaku yg terlampau terpukul dgn kehilangan ini .. apakah berlebihan jika aku katakan kalu aku terpukul ... ??
buat bang Hudan .. mohon jangan hentikan bimbinganmu pada perempuan bodoh ini .. agar aku bisa terus belajar & belajar menulis lebih baik lagi ..
kelembutanmu sbg guru , sungguh membuatku takut berpaling dari lapakmu
berjuanglah terus bang Hud di jalan sastramu ... aku berdo'a selalu untuk kesuksesan mu ... HUdan Hidayat !!!!
Hudanosch Hudan at 6:24pm June 27
iya dewi kita berdua, kau dan aku aku dan kamu, seolah anak tiri di dunia ini ya hihi tapi sudahlah: semakin kita dianak tirikan semakin kita akan melangkahkan kaki. kamu benar: wacana hebat itu hanyalah goyang goyang pinggul metapora dalam bahasa.
tak ada yang hebat selain hudan dan dewi tentu saja haha hihi hehe hiks selain tu haaaaaannnnnn .
maju terus untuk dewi maharani. sekali terbunuh akan tumbuh dewi maharani yang lebih kuat lebih kuat lebih kuat lagi! akan tumbuh seorang hudan yang lebih kuat lebih kuat lebih kuat la giiiiii hihihi
Dewi Maharani at 6:42pm June 27
aku suka semangat mu ini bang ... sekali dibunuh akan tumbuh dewi maharani yang lebih kuat lebih kuat lagi ! akan tumbuh hudan yang lebih kuat lebih kuat lagi!
Percaya diri itu memang harus !!!! yaaa .. memang harus !!!!
hihihiiii ... yuuukkk rayakan kesendiarian dan reinkarnasi Hudan Hidayat menjadi Hudanosch Hudan !!!!!!
cheeeeeeeeerrrrssss !!!!
mana wine nya bang ... hihi hehe .. huhu ... hahahaaa
Hudanosch Hudan at 6:44pm June 27
mesti no ojo no nduso no aku meluuuuuuuuuu hehehehe
Dewi Maharani at 6:48pm June 27
hihihi.... yuuukkk meluuuuuuuu !!!
Pakar Dukun at 7:02pm June 27
iki gek dha ngapa lho..? hahaha..
Dewi Maharani at 7:23pm June 27
hahahaa .. wong lagi yangyangan kok di ganggu seeeehhh ... hahahaaaa
Yuswan Taufiq at 7:23pm June 27
Mudah-mudahan note-note di pesbuk lama tidak hilang bang Hudan.
Krn sangat berharga sekali, saya pun akan merasa kehilangan juga andai itu hilang..
Hudanosch Hudan at 7:46pm June 27
eh sebentar itu yuswan dan pakar kok bagaimana bisa masuk ya? kan belum saling add kita? wah bagaimana fbku ini hihi
Pakar Dukun at 7:55pm June 27
lha kan dukun..!! huhuuyyyy.. :-"
Yuswan Taufiq at 8:02pm June 27
Brarti sama Nuruddin...pesbuk bang Hudan dibuat 'open for everyone'...
Itu bisa disetel di 'pengaturan privasi' kan bang Hudan...hehe
Dewi Maharani at 8:16pm June 27
bang baiknya scurity settingnya di sett lagi ... biar aman gityuu loocchhh ...
Bamby Cahyadi at 9:43pm June 27
Pagi yang menghebohkan, telah hilang sastrawan besar dari facebookku, kucari ke sana, ke mari, tak hilang akal kumasuk ke jurnal tuhan hudan.
Aiiih, alhamdulillah dewi maharani menjadi dewi penolongku hehehe
Kwek Li Na at 10:10pm June 27
aku sudah masuk...
dimana pun dikau pasti kami cari...
aduh ibara anak ayam kehilangan induknya pasti nyari sampai ketemu aha..asyik..
Hudanosch Hudan at 12:14am June 28
aduh kawan kawanku terima kasih ya. aneh sekali ada yang mati matian membenciku tanpa sebab yang jelas ada pulang kejam menyiksa diriku hehe hihi haha
Cesillia Cesi at 12:28am June 28
welkome back, aih aku beruntung selalu mencopas semua tulisanmu den don hu dan hihihi jadi bacaan bila ku senggang biar nambah ilmu selalu.
Axn Azhar at 2:03am June 28
Hadir!!!
:)
Rini Asmoro at 7:02am June 28
goyang duyu........
Cepi Sabre at 6:37pm June 28
sejarah pun dimulai saat tulisan dikenal.sebelumnya disebut sebagai pra-sejarah.
pada kemampuan dan kemauan mencatat inilah jempol ter-angkat buat bang hudan.
Faradina Izdhihary at 3:15am June 30
kenyang. besok lagi ah
Nur Jehan at 9:01am July 1
Mulai yang ini aku copas deh note2mu mas, biar aman.
salut dengan semangatmu.
Helga Inneke Agustine Worotitjan at 9:52am July 1
bagaimana bisa sepi Mas bila seluruhmu begitu riuh dg keluarbiasaan?
Write a comment...
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment