NOVEL "DAN SEGALANYA MENGHILANG"
"Sejujurnya aku belum merencanakan apapun selain menghilangkan diri dari kehidupan ini. Lalu aku terkenang pada sesuatu yang ingin aku lakukan sepanjang hidupku. Bertahun-tahun aku menyukai puisi. Menjadi pembaca yang baik dari puisi-puisi orang lain. Mungkin inilah saatnya aku mencoba menuliskan puisi." Arya Dananjaya, wartawan.
"Aku dan Danan adalah sepasang kekasih yang tidak akan pernah bisa bersatu."- Miranti, mahasiswi Kyoto University.
Sinopsis
Sebuah peristiwa pembunuhan artis penyanyi yang sedang merintis karir menjadi diva di Indonesia membuat Danan merasa ada yang salah dalam hidupnya. Pekerjaannya sebagai wartawan surat kabar kriminal membuatnya terseret dalam lingkaran pembunuhan berantai yang juga mengancam keselamatannya. Dia juga harus berjuang untuk meluruskan hidupnya yang dianggapnya salah cetak dan salah letak. Termasuk kisah cintanya dengan seorang penderita trauma kekerasan domestik bernama Miranti.
Berikut pendapat yang sudah membacanya;
"Sebuah Anagram kehidupan!" Hasan Aspahani, Penyair.
"Pertama-tama, bayangkanlah sebuah novel detektif khas Sir Arthur Conan Doyle atau Agatha Christie. Kemudian bayangkan kisah semacam itu diramu dengan gaya bertutur yang cenderung puitik-melankolik yang biasa Anda temui dalam novel-novel drama romantik khas Freya North, itulah keunggulan novel ini. Dedy tidak hanya bicara ihwal pemecahan kasus kejahatan, lewat novel ini, dia memberi tahu kita bahwa terkadang hidup merupakan kelindan peristiwa yang kompleks dan penuh maknayang harus kita temukan signifikansinya bagi kehidupan masing-masing kita." - Fahd Djibran, Penulis, Pemimpin Redaksi Eduka.
"Dari halaman ke halaman, sebenarnya penulis mengisahkan perjalanan puisi dengan bahasa puisinya sendiri. Lewat tokoh-tokohnya, penulis menyajikan sebuah cermin. Dan saat selesai membacanya, ternyata wajah kita juga ada di situ." Johannes Sugianto, Penyair.
"Cerita ini penuh suspense. Dibuka dengan cara semacam Beverly Barton dalam Killing Me Softly, permainan dan interaksi karakter yang kuat serta perpindahan sudut pandang yang terjaga di jalannya cerita." - Pringadi AS, Peraih HOKI Literary Award 2008 kategori Cerpen.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment