Tahun 1982 Ke Jerman Barat, sekolah sampai 1986, di jurusan ekonomi dan politik. Pernah tinggal dan sekolah di Neumunster. Kini tinggal di Belanda
Yang Muda Yang Berlawan
gerakan mahasiwa jaman kita
dulu cuma punya semangat
menebar berita tanah airmu
pameran penindasan pabrik intrik
kesadisan cecunguk bayaran rejim
intimidasi penguasa istana drakula
kita lawan dengan ide yang berlawan
gerakan sangar akar rumput liar
tetap ada dan tak pernah punah
menyebar dalam urat darahmu
musuh yang kemarin sekarang sama
majulah kawan janganlah diam!
Amsterdam, 20/07/2009
------------
Sirkus Drakula
drakula siapa punya nyali?
musuhmu adalah kemunafikan
tontonan sirkus politisi istana
info bocor napsu juara isu
suluk dalang mistik politik
obral intrik demi kekuasaan
budaya horor melawan teror?
musuhmu adalah kemiskinan!
Amsterdam, 20/07/2009
------------
Anak Jalan
ditempa kerasnya kehidupan
anak kecil berangkat dewasa
mengejar bisunya kenangan
tersimpan rapi dalam puisi
siapa pernah melupakannya
nyanyian rindu srigala malam
membelit segala impianmu
muara dari semua kesunyian
: anak jalanan
Amsterdam, 19/07/2009
------------
Mimpi Budak Berdasi
bajingan berdasi menginjak demokrasi
syarat berdemokrasi digagahi pencuri
riuh swara orang yang dimanipulasi
simpan dimana kecurangan itu?
tukang sulap dan tukang sihir berpestapora
makin jelas tandanya jaman kehancuran
mimpi budak berdasi jual harga diri
: lanjutkan jadi budak belian
Amsterdam, 17/07/2009
------------
ARTIKULASI
merah langit senja menjelang
metafornya rindu bilang sayang
origami selembar kertas berpuisi
memuja malam merindu sunyi
: nekat!
Amsterdam, 15/07/2009
------------
KATALEPSI PUISI
selamat malam jakartaku
jalanan macet bukan puisi
sisa keringat campur debu
bujukan pedagang asongan
rindumu secawan arak wangi
membatu syair yang berlawan
perjuangan hidup anak jalanan
sepanjang jalan berduri ironi
ibukota biang segala ilusi
sinis senyum machiavelli
dipelet modal rayuan binal
katalepsi kata jadi buta tuli
Amsterdam, 14/07/2009
------------
Ide Berbisa
mengerami telur siapa
menetas nanti jadi apa?
pada wanginya bunga utang
rayuan politik gincunya uang
koalisi partai bau kemenyan
bisnis politik neo orba
pabrik intrik janjinya munafik
genit berdasi bergaya barat
biduan pujaan klas menengah ke atas
kutukan kaum miskin yang termajinalkan
jangan percaya pada angka sulapan
iklan kepentingan modal global
telur ular dalam keranjang
awas idenya makin jalang!
Amsterdam, 12/07/2009
------------
CURANG!
menang diatur sihirnya uang
jilatan napsu lidah birokrasi
konsultan politik spesialis curang
kolaborasi para pemuja hutang
bergaya genit angka sulapan
kau percaya dan diam aja?
Amsterdam, 11/07/2009
------------
Demi Cinta Demokrasi
Menyebut nama sayangku
Seperti hangatnya kopi susu
Sumber syair yang berlawan
Melawan datang dari kesadaran
Lihatlah orang kesepian
Di pojokan nulis puisi?
Di istana biangnya intrik
Bisnis jual beli demokrasi
Menyebut nama Indonesia
Bukan sekedar tanah airmu
Musim janji bulan madu
Dunia ngibul mukanya maling
Lihatlah orang kebingungan
Ngambek gak mau milih
Marah pada siapa sayang?
Cinta Demokrasi buat siapa?
Amsterdam, 07/07/2009
------------
Merayu Swara Rakyat
sebanyak janji kampanye diobral
siapa itu yang anti modal?
kapital asing punya kepentingan
jangan mau tertipu lagi!
tetesan keringat darah rakyat
sumbangan orang melarat
dibilang pahlawan devisa
siksaan hidup buruh migran
sebanyak luka sejarah
kita harus berani berubah
demi keadilan sosial
Indonesiaku, majulah menang!
Amsterdam, 07/07/2009
------------
DI PINGGIRAN REL KRETA
rumah kumuh silang menyilang
cintamu hilang di pojok gang
bacalah doa dukun politik
sihirnya santun bikin binun
apalah isu semua nipu
punya keyakinan palsu?
kemerdekaan cuma kenangan
fakta hutang segunung kawi
mistiknya intrik istana raja
janganlah lupa janji pemilu
lima tahun lewat sudah
apa kata sejarah?
rumah kumuh sistem kusut
membelit kemiskinan budaya
keberanian pilih perubahan!
Amsterdam, 05/07/2009
http://sastrapembeb
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment