Sunday, June 14, 2009

[ac-i] saya sedang memasuki kawasan paling berbahaya dalam bahasa



Hudan Hidayat

saat kita membaca, itulah sekaligus saat kita menulis. hanya masih dalam pikiran.

bahasa itu sendiri adalah metapora. ia wajah lain dari kenyataan. suatu sebutan. suatu identitas. dan itulah saat kenyataan mendapatkan bajunya. yakni kenyataan dalam baju bahasa. roti batu, adalah adalah suatu bahasa baru. tapi belum radikal. soalnya: mungkinkah ada kenyataan yang di luar kenyataan yang kita kenal? atau: mungkinkah ada bahasa yang tidak pernah kita kenal?

itulah kawasan filsafat bahasa yang tak setiap orang bisa menjangkaunya. apalagi mereka yang hanya terpukau dengan penggunaan bahasa asing. tapi saya sedang memasuki kawasan ini. hendak memasuki kawasan paling berbahaya dalam bahasa. yakni kemungkinan memikirkan sesuatu yang tak ada dalam kenyataan, dan tak ada dalam bahasa.

puisi prosa deasy nathalia yang cemerlang itu, aku elang yang ikan, adalah bahasa baru, suatu identitas baru yang dipindahkan bolak balik: aku elang, aku ikan. metapora ganda, seperti itu, adalah langkah awal untuk memasuki kawasan paling berbahaya yang saya katakan: kemungkinan memikirkan suatu kenyataan yang tak ada, suatu bahasa yang tak ada.

saat saya berkata bahasa yang tidak kita kenal, saya sedang menunjuk suatu aksara, suatu bunyi, suatu warna, suatu gerak, yang memang tak pernah ada dalam sejarah peradaban manusia. namun bahkan tuhan pun, memerlukan bahasa dalam dirinya. maka itulah: pemikiran saya sedang memasuki kawasan yang paling berbahaya, yang tak sembarang orang bisa menjangkaunya.

teman teman saya yang telah meninggal itu pun, misalnya derrida, juga tak mampu menjangkaunya. mendekatinya pun tak.

hudan hidayat
penghancur dan pembangun bahasa
--------------------------------------------

2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat saat saya berkata bahasa yang tidak kita kenal, saya sedang menunjuk suatu aksara, suatu bunyi, suatu warna, suatu gerak, yang memang tak pernah ada dalam sejarah peradaban manusia. namun bahkan tuhan pun, memerlukan bahasa dalam dirinya. maka itulah: pemikiran saya sedang memasuki kawasan yang paling berbahaya, yang tak sembarang orang bisa menjangkaunya.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat puisi prosa deasy nathalia yang cemerlang itu, aku elang yang ikan, adalah bahasa baru, suatu identitas baru yang dipindahkan bolak balik: aku elang, aku ikan. metapora ganda, seperti itu, adalah langkah awal untuk memasuki kawasan paling berbahaya yang saya katakan: kemungkinan memikirkan suatu kenyataan yang tak ada, suatu bahasa yang tak ada.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat itulah kawasan filsafat bahasa yang tak setiap orang bisa menjangkaunya. apalagi mereka yang hanya terpukau dengan penggunaan bahasa asing. tapi saya sedang memasuki kawasan ini. hendak memasuki kawasan paling berbahaya dalam bahasa. yakni kemungkinan memikirkan sesuatu yang tak ada dalam kenyataan, dan tak ada dalam bahasa.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat bahasa itu sendiri adalah metapora. ia wajah lain dari kenyataan. suatu sebutan. suatu identitas. dan itulah saat kenyataan mendapatkan bajunya. yakni kenyataan dalam baju bahasa. roti batu, adalah adalah suatu bahasa baru. tapi belum radikal. soalnya: mungkinkah ada kenyataan yang di luar kenyataan yang kita kenal? atau: mungkinkah ada bahasa yang tidak pernah kita kenal?
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat saat kita membaca, itulah sekaligus saat kita menulis. hanya masih dalam pikiran.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
RECENT ACTIVITY

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Yahoo! Groups

Small Business Group

A community for

small business owners

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment